Aku tahu, pada hubungan yang seperti ini mestinya kita tidak sama-sama berharap. Sebab harapan itu kelak bisa merujuk pada dua perkara. Bahagia dan kecewa. Salah satunya pasti kita rasakan.
Sementara kita tidak tahu, bagaimana takdir ke depan. Bagaimana Tuhan merancang semua ini. Entah sampai pertemuan ke berapa kita bisa bersama atau justru hilang bila waktunya tiba.
Dan karena itu, kita perlu kesiapan untuk menghadapi apa-apa yang tidak kita inginkan. Jalan satu-satunya adalah, berhenti berharap. Tapi tetap teguh berdoa. Kita harus percaya, tak ada kesempurnaan lain daripada doa.
Sekarang, biar kita jalani seperti ini. Sampai kita tidak lagi peduli akan takdir, bersatu atau berakhir.
Tangsi, Februari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar