Minggu, 19 Agustus 2018

ANAMNESA

I
Nyeri di sekujur tubuh ini
membuat langkah semakin gontai
hendak dibawa ke mana semua mimpi
yang lama ditahan hati?

II
Tensi terlampau tinggi
pantas jika emosi meluap-luap
kala kehendak yang diharap
berakhir jadi ratap

III
Pusing di kepala mengingat
senyum yang semakin pudar
di gurat bibir kekasih
Ia sudah jauh pergi
meninggalkan sepi yang teramat cemas
pada pelukan paling panjang: kesendirian

IV
Dok, beri saya obat mujarab
untuk sembuhkan kedukaan sunyi ini

Kharisma
Magetan, Juli 2018

Jumat, 17 Agustus 2018

KAU ADALAH RUMAH


Di tubuhmu, kubangun rumah sederhana
di mana aku selalu pulang
mengistirahatkan hati
yang telah lama menyisir perjalanan panjang
juga mengusir sepi denganmu

Kita duduk di beranda
membaca koran atau novel
bertukar pandang dan pikir
tentang apa saja

Dua cangkir teh di meja
sepiring pisang goreng
menjadi teman kita menanti senja
yang selalu hadir dengan kehangatan
dan kita terlena sampai malam tiba

Ketika malam naik ke singgasana
bulan bertakhta bagai raja
dengan ribuan bintang sebagai dayangnya
kita masih saja duduk di beranda
merasakan embusan lirih angin
membuat bayangan rasi-rasi
menghitung waktu yang mengantarkan kita
pada pagi hingga ke satu hari
saat di mana kita tak mengenal lagi

Kharisma
Magetan, Agustus 2018

Senin, 13 Agustus 2018

IBU


Ibu...
Mataku basah lagi
sebab kenangan turun deras malam ini
sedang aku tak berpayung
atau mencari tempat berteduh

Ibu...
Kiranya kau ada di sini
ingin kuungkap keresahan
perihal rindu yang panjang

Ibu...
Aku tahu tak akan ada akhir
dari cintamu juga rasaku
yang pilu karena kehilanganmu
tapi tetap kusemogakan kau
dari sini, dari tempatku menepikan diri
untuk kebaikanmu di manapun berada

Kharisma
2018