Aku menatapmu di remang malam begini
sambil ngoceh tentang harga-harga sembako
sampai tetangga ribut soal biaya sekolah
Kau sama sekali tak berkutik
kaki bersila, genggam cerutu
sesap, kepulkan asap di udara
sejenak berpaling saat anak-anak
berlarian saling kejar disertai teriakan
mamaknya untuk sudahi malam dengan lelap
Lekas-lekas kau kembali menatapku
sedang sedari tadi aku menatapmu
terpukau cara bibirmu mendedah resah
lewat cerutu--buatku ingin lemparnya jauh
agar kau bicarakan saja isi pikirmu
Kini, aku sudah henti ngoceh
lelah tak dapat satu respon darimu
Ayo, bicarakan resahmu, kasih!
Apa guna aku menatapmu bila
tak bisa kau baca betapa berharap aku!
Magetan, Februari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar