Jumat, 04 Oktober 2019

Sepimu, Apakah Membutuhkanku?

Sekali saja, marahlah kepadaku seperti kau memaki angin yang menerbangkan rindu kita sampai jauh. Membikin jarak kian terentang antara dadaku dan sepimu.

Sepiku, barangkali hanya memerlukan dadamu yang tenang itu. Di sana, akan kurebahkan tubuhku yang menggigil demi mencium hangat napasmu. Dan kudengar sajak-sajakmu lagi setelah bertahun hiatus dari gemerlap rasa. Bukankah kini kau sudah bertemu dengan sepi yang menjadi-jadi? Jadi kau bisa bersajak lagi, menumpahkan isi dadamu.

Lalu, sepimu? Apakah membutuhkanku?

Magetan, 2019

Tidak ada komentar: