Mengapa aku baru tahu
Air matamu tak pernah kering
Menggenangi hatimu bertahun-tahun
Tak bisa ku hitung
Berapa banyak ratapmu pada Tuhan
Untukku
Betapa berat kau sembunyikan kesedihan
Demi aku
Aku belajar satu hal darimu
Air mata bukanlah jawaban keputusasaan
Melainkan kekonyolan yang lebih baik disimpan
Rapat-rapat agar tak seorangpun menyekanya
Tangis hanya untuk kita miliki seorang diri
Tak usah berbagi
Tak penting dikasihani
Tapi kau pernah salah
Kau punya banyak mata dan tangan di sekitarmu
Siap merangkul dan menopang resah
Bahkan aku anakmu
Sisakanlah sedikit untukku, bu!
Cerita tentangmu yang tak pernah ku tahu
Agar aku bisa merasakannya tanpa harus kehilangan lebih dulu
Terlambat sudah menyadari penderitaan batinmu karena aku
Tidakkah kasihan padaku
Mengenang yang ada padamu
Berjuang sendiri
Berdamai dengan takdir
Menerima kenyataan getir
Mengapa tidak sedari dulu
Kau coba percaya padaku
Mengatasi kalutmu
Sekarang telah aku temui sesal
Menelan mentah-mentah
Kejujuranmu dengan kepergian yang menakutkan
-De Kiyara-
Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar