Sajak Kerinduan
Usah lelah mengeja desiran angin semalam. Saat hujan menderas dan pelipat sunyi hanyalah gemercik di batu-batu hitam. Di balik jendela basah, gigil menggagalkan angan untuk membaur lara kemarin. Menghirup dingin hingga tetulang penciuman yang syarat ingin itu bergemeretak. Dan kantung matamu retak.
Kedua telapak tangan menangkup ke wajah sendu. Mencumbu mesra bayang dari masa lalu. Doa terselip kala bibirnya bergetar menahan luapan bendungan semusim. Berlalu angin, menampar dedaunan berderak-derak, mencapai langit muram, menyampaikan sajak pada yang yang tak kenal sepi.
Berterimakasihlah pada desiran angin semalam. Ia mengajakmu berkencan dengan Tuhan di bilik kerinduan.
De Kiyara
Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar