Kutukan convus enca, Rothbart
yang cemas pada kata takdir
seorang gadis pembebas kristal di pohon liar
ia kan hadir dengan pangeran menjadi pembunuh nadir
Maka aku-lah Odette
yang tersiram kutukan angsa
merupa manusia hanya ketika senja
sampai mentari beringsut, aku-lah
angsa di telaga Tuan
Dua hari berselang, peri berkisah sang pangeran
kan datang bawakanku penawar
nyatanya ia datang membawa busur
hendak memanahku, meski pada akhirnya
gagal sebab elok kepak sayapku memikat mata
Pangeran,
ketika Odile datang merupa paras denganku
usahlah terlena, dan jangan katakan kau cinta
saat pesta dansa di langit-langit istana
jika terjadi, patah lah sudah sayap harapanku
sampai lemas hingga aku terkulai di pangkuan peri
Di pinggir telaga menyambut semburat jingga
senja menyongsong ingin kakiku tuk berdansa
hingga kau datang mengungkapkan perasaan
untaian maaf telah terbuai tipuan Rothbart
Maka kita berdansa sepanjang malam
mantra-mantra pun terpatahkan saat jiwa
menyatu, terikat dalam palung
hatiku dan hatimu
Yang dikutuk telah menikam yang mengutuk
Dan belantara di mana telaga berada
aku angsa bermuara di sana
menjadi istana bagi kebaikan dunia
Kharisma De Kiyara
Maret 2017
Inspirated by Barbie Of Swan Lake
Tidak ada komentar:
Posting Komentar