Dan lihatlah, meski itu tak sungguhan
meski itu hanya bunga mainan
tapi tampak indah, sungguh sempurna dalam bermain peran
Seperti halnya kau!
Kau yang pandai bersandiwara
menjadi yang bukan dirimu di hadapan semua orang. Kau terus saja melakukannya. Meski sebenarnya, hatimu cukup lelah.
Kau memang ahli dalam berpura-pura.
Canda tawa itu
Senyum itu
Semua kesedihan telah kau balut sempurna
dan tak seorangpun mengetahuinya
bahkan tak juga bertanya apakah kau baik-baik saja
Tapi mata itu,
mata yang kelam dan gelap
yang selalu basah
yang selalu kau seka sendiri
yang selalu berusaha kau tenangkan dengan doa
tak pernah bisa berdusta
ada perih, luka menganga di sana
kau terus saja memeramnya
kau terus menyimpannya
Sekali saja,
kau ingin menjadi dirimu sendiri
apa adanya dan tak berpura-pura
tapi sungguh, mungkin semesta tak akan sanggup
melihatmu yang payah dan rapuh itu
Maka, teruslah berpura-pura
lanjutkan sandiwara itu
sampai kau akhirnya benar-benar bisa mengobati luka dan mengubur sedihmu