Terkadang susah menerjemahkan arti cinta yang sesungguhnya. Apakah luka atau suka? Atau keduanya?
Kebanyakan orang beranggapan, dengan cinta semua akan baik-baik saja. Tapi tak mengelak jika dikatakan bahwa dalam cinta itu menyimpan luka. Hanya saja, karena keegoisan diri kita yang ingin selalu memenangkan perasaan, menjadi buta dan malah menganggap luka hanyalah kiasan atau pun pengorbanan.
Mungkin, begitulah cara untuk menguatkan diri agar benar-benar bisa terlepas dari luka itu sendiri. Oh, ini hanya ujian. Oh, akan datang cinta yang benar, yang lebih baik, yang lebih... Ah ~ (baca : tak terhingga)
Jangan bertindak bodoh karena terluka! Jangan bersikap apatis jika kau sudah mengenalnya! Rasanya memang pahit dan sakit, apalagi setelah melewati almanak-almanak, kau akan lebih merasakannya pada saat ingatanmu kembali terbuka. Kenangan! Sebenarnya kenanganlah yang terluka. Ketika kembali kita mengingatnya, ah, alangkah malang nasib hati yang sepi, belum terobati tapi siksa itu muncul dan terbuka kembali luka yang sengaja telah kita tutup dengan rapi.
Bukan menakut-nakuti. Ini faktanya! Lalu bagaimana?
Kau yang lebih bisa menjaga hatimu agar tetap bersahaja. Kenangan tak akan bosan mampir, ia sesekali mengunjungimu, karena ada rindu. Sambut dan terimalah kedatangannya sebagai pengingat bahwa kau KUAT. Kau bisa mengalahkannya walau airmata tak hentinya menderas. Wajar. Menangis itu jangan ditahan. Lepaskan.
Ingat semua lukamu sebagai pertanda bahwa kau butuh obat dan bukan menjauhinya. Ingat kau terluka untuk kembali sembuh dan bangkit. Mengalahkan perasaan itu susah, tapi setidaknya, pribadimu akan berbeda. Lebih mawas diri dan bersahaja.
Percayalah pada penciptamu, bahwa segala hal yang menimpamu, tidak mungkin tidak bisa kau lewati. Bahwa rencana lebih besar sedang menantimu selepas sakit dan penderitaan atas kerelaan hatimu bersabar.
Kharisma De Kiyara
27-9-2017
1 komentar:
Aku mampir nii kaaa. 😘😘
Posting Komentar