Semula kita hanya tahu tentang "Ini Buku Budi". Sampai ke kata-kata merangkai kalimat dan angka-angka ditambah-kurang-kali-bagi. Ditulis tebal-tebal di papan hitam berkapur putih.
Pandai-pandailah kalian, berkah-berkahlah ilmunya, papan kapur berdoa setiap kali menyaksikan murid-murid hibuk dengan pengetahuan.
Ia telah jadi saksi dari para penerus generasi. Papan yang kasar hitam beralih layar putih. Kapur putih menjelma tinta hitam.
Kalian semakin cekatan, ilmu tak pernah sia-sia, katanya kemudian
Aku tak mengapa, semakin jarang yang mengisi tubuhku. Sebab, telah banyak kumakan waktu sampai kenyang aku berguru. Zaman sudah makin maju, banyak hal-hal baru tercipta. Aku bahagia, pernah atau masih akan menemani kalian menyesap sari-sari pengetahuan.
Di hadapan waktu ia bersaksi, tak ada yang lebih panjang umurnya dari pada ilmu.
-Kharisma De Kiyara-
02 Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar