Senin, 08 Mei 2017

Senandung Marsinah

Dalam kelimunan buruh-buruh pabrik arloji
yang  tengah  menyuarakan tuntutan
seorang gadis berdiri paling depan
bukan hendak melawan, ia hanya ingin
menegakkan kebenaran.

Semua  berseru  di  langit  tiga  mei  tahun  itu
"Berikan  kami  pendapatan  yang  layak."
Dan  gadis  itu, tetap  paling  depan
mengobarkan  semangat  juang

Dua puluh empat tahun usianya
bergerilya melawan ketidakadilan
menyumbangsihkan pikiran dan tindakan,
ia tak sadar, jiwanya terancam
maut sedang merencanakan untuk datang
yang ia tahu, kebenaran harus ditegakkan
karena memang begitu titah Tuhan

Tiba  suatu  hari, gadis  itu  lenyap
tiga  hari  dicari  tak  kunjung  ditemui
sampai  angin  membawa  kabar  duka
ia ditemukan bocah-bocah yang  mengiranya
orang  gila  tertidur. Ternyata,
ia  adalah  Marsinah,
tergeletak  bersimbah  darah
kemaluannya  terluka  tembak
pinggulnya  telah  lerak
jantungnya berhenti  berdetak
detik  telah  meninggalkan  waktu, selamanya

Alam  tengah  masygul, meratapi  kepergian
pejuang kebenaran. Semua  muram.
Tak  ada  lagi  tawa, canda, sapa  dari
Marsinah.

"Tuhan, mengapa  mereka lakukan  itu  padaku?
Apakah  memang  begitu  cara  penguasa
memerlakukan  buruhnya? Apakah  kami  para  pekerja 
tak  berhak menuntut  kebenaran? Atau kebenaran itu  sejatinya
telah  Engkau  lenyapkan.
Tuhan.... Pintaku  padaMu, jangan  ada  lagi  yang
mengalami sepertiku. Cukuplah  aku! Biar  mereka
tetap  hidup  dengan  semangatku!"

-Kharisma  De  Kiyara-
April 2017


Tidak ada komentar: