:terminal Nganjuk
De Kiyara
10 Maret 2017
Aku mengelus dada
meremas lara yang mencerabut seluruh bahagia
tatapku asyik mengusik pada usia renta
dengan gigih berlarian bersama deru bis kota
Aku menyeka sudut mata
yang mulai tak sopan menumpahkan cairan
reaksi dari penolakanku pada kisah senja
berpeluhkan asa tak mengapa
asal dapur setia mengepul asap
juga berbau masakan bunda
Dari hatiku yang terdalam
bertahan dengan syukur tak berbatas
kuambil secercah harapan
sekejam apapun angin berhembus
tetap tak ada peru yang dimuntahkan
tawa yang selalu siang
di hati yang sedingin pagi
Para pejuang mimpi
menghabiskan waktu bersolek di terminal
tanpa riasan mewah
apalagi jas berkalung dasi
hanya kaos disekat celana usang
dan baki penuh impian
mengharap Tuhan kan nampakkan janji idaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar