Adakah hal lain yang bisa kaulakukan?
Selain mengedikkan bahu, lantas
memalingkan muka dari tatapku
Berbagai macam pertanyaan kulontarkan
bagimu hanya angin lalu, dan
aku merupa awan kelabu
Masih saja kau membisu
terpaku di tempatmu berdiam
bernanung pada temaram, sabtu malam
cerutu setia bertengger di jemarimu
bibirmu mengembuskan jelaga resah
tandakah kau pasrah?
Tak ada jawaban saat ini
akankah besok atau lusa?
Hingga lusa bertemu kerabat
di almanak berikutnya
Yang bergumintang enggan menyapaku
sekali waktu, ia mengisyarat iba
pada memar di dada
Ia jauh dari gapai
bersenandung kala melihatmu
menyesap kopi pahit di cangkir asmara
"Wahai yang dipuja sunyi, lekaslah bersua
Berikan sepasang mata lentik itu asa
Lalu ia tak henti bergeming, bersyukur
atas doa yang terkabulkan"
De Kiyara
Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar