Selasa, 27 Agustus 2019

Sebuah Memori di Pinggir Telaga

Kubiarkan kau menyisir sekeliling telaga
mengikuti jejak tapak kaki kuda, mengunjungi
deretan kios dan penjaja sate kelinci

Sesekali kau bermain gawai
membuka album kenangan bertahun lalu
ternyata telaga ini masih sama
tak jauh berbeda, hanya saja
dulu terik suka mengumpat
sekarang kabut terasa pekat

Mata pedih kau seka
album kenangan itu meninggalkan makna
sebagaimana kau percaya, bahwa
waktu tak pernah tua hanya ingatanmu
yang semakin tajam mengasah logika

Magetan, 2019

Kamis, 22 Agustus 2019

IKHLAS

Malam tenang,
di kejauhan kau meraih bintang
tampak cahaya digenggam tanganmu
berpendar menggenapi sepi

Aku di sini,
di lipatan waktu paling tinggi
mendekap erat ingatan
agar tak menjauh sampai ke pagi

Sudahkah sampai doaku?

Atau masih tertinggal ketidakrelaan itu?

Tidak....

Aku rela
Aku hanya....
Hanya sedang berduka
merasa hampa setelah kau tiada

Bukankah itu wajar?

Sewajar pagi yang terburu-buru pergi
sebab matahari suka berlari memburu hari
hingga aku tak sadar kau sudah pergi
lebih lama dari ingatanku

Magetan, Agustus 2019

LUMUT PUN RINDU

Kau sandarkan bahu di sana
tempat lumut-lumut mengerak
kehijauan menutupi bata merah
Kau senang berkeluh kesah
membisikkan rahasia-rahasia
perihal rencana dan harapan
bagi orang-orang terkasih

Meski terik, lumut itu tetap hijau
sebab kau sering menyiramnya
dengan air mata
kau rawat lumut itu seperti
anak-cucu sendiri

Kini, semua berubah jauh
lumut mengerak tak lagi hijau teduh
coklat tua mengering
kering
sangat kering
aku coba menyiramnya
menyuburkannya
tapi Tuhan selalu berkehendak lain

Barangkali, lumut-lumut itu rindu padamu
pada setia kasih dan kisah
serta ketulusan hatimu

Magetan, Agustus 2019

Minggu, 04 Agustus 2019

KABUT KESEDIHAN

Apapun yang terjadi, aku harus lebih kuat dan bisa mengalahkan kekhawatiran ini.

Seperti yang menimpa ibu empat tahun lalu, hari ini, Nenekku tidak sadarkan diri. Beliau jatuh tersungkur tanpa ada yang mengetahui, hanya suara dengkur dari bibirnya tak henti-henti.
Seberapa banyak kami memanggilnya, beliau tetap memejamkan mata. Tapi aku tahu, beliau mampu mendengar kami semua.

Di sini lagi, di ruang yang berisik alat medis ini, tubuhnya terpasang berbagai alat. Hatiku menjerit dan tangis tak bisa lagi ditahan.

Kami berharap yang terbaik bagi keadaan beliau sekarang. Kami menyayangi Nenek, sangat menyayangi.

Sabtu, 03 Agustus 2019

KISAH SEORANG DIRI

Hari ini, ia bertakut pada kesepian
usia menjawab bahwa pelukan-pelukan
di masa lalu hanyalah kenangan

Pasal tak bisa melupakan adalah kelemahan
bagi otak sunyinya yang sesak cerita
ia tuliskan jejak-jejak, terkumpul jadi riwayat

Sewaktu-waktu, cerita itu tergelar
kadang disaksikan biru semesta bisa pula bisu senja. Terserah saja, karena ia tak pernah soalkan masa. Ia hanya tahu, bahwa kepalanya butuh teman mendengar, bahwa sepinya ingin dilipur, bahwa dirinya belum juga menemukan tempat mendengkur. Pulas-memejamkan kenang dan mulai memimpikan hal-hal baru di masa mendatang.

Di dunia ini, tak ada seorang pun berani menegur. Mereka hanya merasa iba pada ia yang papa tanpa sanggup menghibur hatinya.

Magetan, Agustus 2019

ULAR DALAM GOA

Seekor ular dalam goa
bertapa bertahun lamanya
semoga demi semoga ia jalin
menjadi almanak penentu musim

Musim apa ini gerangan
yang mendatangkan duka
bagi para pecinta?
Luka-luka ditabur rata
derai tangis menyemai kebencian
Duhai, musim apa ini
yang menciptakan air mata?

Dalam pertapaan panjang
ular pulas memejam doa
lama ia memendam lara
melupakan dunia

Magetan, Agustus 2019

LANGIT MASIH BIRU

Langit masih biru, Kekasih
saat kau tinggalkan ruang ini
bersama setumpuk kenang
di sudut-sudut hening

Aku tahu, kau baru saja
merayakan kelahiran kedua
di sepanjang tahun ini
yang ribut angin membadai

Sadar, aku bukanlah apa atau siapa
bagi orang sepertimu
bijak, teduh dan selalu biru
menyeimbangkan degup dadaku

Aku hanyalah seorang biasa
senantiasa bertopeng kata-kata
hingga setiap orang membacaku
seperti puisi berkasih haru

Langit masih biru, Kekasih
saat aku mengingatmu di sini
di ruang hening
dalam dadaku

Magetan, Agustus 2019