Kau sandarkan bahu di sana
tempat lumut-lumut mengerak
kehijauan menutupi bata merah
Kau senang berkeluh kesah
membisikkan rahasia-rahasia
perihal rencana dan harapan
bagi orang-orang terkasih
Meski terik, lumut itu tetap hijau
sebab kau sering menyiramnya
dengan air mata
kau rawat lumut itu seperti
anak-cucu sendiri
Kini, semua berubah jauh
lumut mengerak tak lagi hijau teduh
coklat tua mengering
kering
sangat kering
aku coba menyiramnya
menyuburkannya
tapi Tuhan selalu berkehendak lain
Barangkali, lumut-lumut itu rindu padamu
pada setia kasih dan kisah
serta ketulusan hatimu
Magetan, Agustus 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar