Usai berlabuh di matamu, aku tak ingin ke mana-mana lagi. Jangkar telah kuturunkan dan tertanam di dasar hatimu. Sebagai dermaga, kaulah tambatan bagi rindu yang berwaktu-waktu menjelajah samudra demi samudra, menyingkap rahasia-rahasia. Lalu, kubawakan kisah padamu. Bahwa perjalanan itu telah merintang badai, menjadikan hujan-angin, terik-dingin bertuankan kelembutan cahaya senja. Aku telah kebas dari segala derita. Dan di dermagamu saja aku akan tinggal selama kata lama terasa lebih lama dari selamanya.
Magetan, 07 Juli 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar