Baginya adalah tangis yang tak kunjung henti
bahkan ia tak tahu, kapankah hari akan menjadi tenang
dan ia berandai, barangkali ketika kematian menjemput lalu semua akan berakhir baik-baik saja. Ya, barangkali saja.
Malam....
Baginya tak ubah seperti jerit serigala yang terdengar ke segala penjuru, membuat bergidik ngeri siapapun yang mendengar, sementara jerit hatinya melejit bagai busur panah menembus angin dan tak tentu arah --tak ada yang peduli
dan ia berpikir alangkah hidup teramat panjang rasanya jika kesedihan mendera
alangkah malam semakin nyala terang jika kecamuk hati sedang ribut-ributnya
Malam....
Tak ada ketenangan baginya
mata tetap terjaga
ingatan semakin bersinar bak rembulan
dan tangis
dan segala yang dirasakan hatinya --sesal, kesal, lelah, jengah, sedih, pedih
menyatu dalam pijar-pijar cahaya
yang menyala dibisik doa
Magetan, 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar