Sabtu, 29 Mei 2021

Menjadi Dia

Apakah kamu bisa menjadi dia, yang berkali-kali kehilangan. Entah itu harapan, atau orang-orang yang disayang.

Apakah kamu bisa menjadi dia, yang berkali-kali kecewa. Entah karena orang lain, dan lebih parah karena dirinya sendiri.

Apakah kamu bisa menjadi dia, yang ketika terpuruk karena sesal, maka dia tak pernah bisa menemukan ketenangan. Ujung mana yang bisa dia gapai. Tak ada. Tangis adalah hari-harinya.

Apakah kamu bisa menjadi dia, yang pabila rindu menyesaki dada, hanya mampu memanjatkan doa-doa, begitu panjang dan lama, begitu menyayat dan seringkali dia tak mampu berucap karena mata yang akhirnya berbicara dengan derasnya.

Apakah kamu bisa menjadi dia, tidak. Kamu bukan dia. Kamu adalah kamu. Dia adalah dia dengan perasaan yang tidak bisa dikatakan lagi, karena lebih dari sekadar hancur. Dia adalah dia, yang sedang menebus tawa kemarin dengan laranya kini. 

Dia, sedang menyukupkan diri berbahagia dan tertawa. Dia membuat segalanya mengalir apa adanya dan cukup saja. 

Tidak ada komentar: