Minggu, 27 Agustus 2017

Sajak Rindu di Tengah Malam

Untukmu yang menjadi baying-bayangku
dalam sepi, ketika tik-tak jam dinding berdenting
dua belas kali dan rembulan sedang cemerlang
tinggi-tinggi di langit yang lindap sunyi

Sudah lelapkah mata wagumu
ataukah keterjagaan sedang menerpa
sepertiku yang enggan terlelap sebab
terlampau panjang gelisah?

Yang mungkin kau pahami sebagai rindu
dibungkam jarak dan waktu, tiada temu
dan kiranya kepastian bersatu

Dalam kepala gelisahku berdenyar tanya
Adakah kau doakan aku sebagai harapan
semoga terkabul menjadi masa depanmu?
Jika, ya, maka kita sama dan sekali lagi tanyaku
berapa kali kau sebut namaku, Tuan?
Dan jika tidak, maka biarkan takdir
yang menjawabnya

Di tengah malam begini, sepi semakin merasuk
bening rindu menjalar liar di kepalaku
menyelimuti setiap ingatan dengan namamu

Di tengah malam begini, aku mendoakanmu
Aku merindukanmu

Kharisma De  Kiyara
Magetan, 27 Agustus 2017
01.09 WIB

Tidak ada komentar: